Kamis, 07 Mei 2009
Bayiku di khitan
Rabu 6 mei 2009, kembali saya membawa Fattah untuk berkonsultasi dengan dokter bedah, dan disarankan bagaimana kalo di sunat sekarang!.
Wow....bayiku akan disunat sekarang, hati dag-dig-dug, setelah administrasi diselesaikan ke kasir, peralatan operasi kecil disiapkan. Dokter, suster, saya dan ibu mertuaku berada didalam ruangan operasi kecl. Saya dan ibu mertua memegangi Fattah agar tidak terlalu banyak meronta. Dokter memerintahku untuk memegang kaki, dan ibu mertuaku memegang tangan, Fattah tampak stress sehingga air kencing memancur bagaikan air mancur bundaran HI membasahi tanganku. Mataku terpejam...nggak tega melihat bayi kecilku disayat tititnya, walaupun dalam pengaruh bius tapi bayiku tetap meronta, mungkin karena tidak familiar dengan dokter dan susternya. Jantungku berdebar, keringat bercucuran, tak tega rasanya....tapi demi kesehatan dan ibadah, aku kuatkan hatiku.
Beres sudah proses khitan, dengan isak tangis tersisa bayiku seperti mengadu sejadi-jadinya. Istriku segera datang dan memberi ASI agar bayiku tenang. Setelah diberi resep kami keluar dari ruangan dokter, dan resep dokter kubawa ke apotik RS. Tapi antrian sangat panjang dan tumpukan resep begitu banyak dalam daftar antrian. Setelah membayar, aku masih harus menunggu obat diloket pengambilan obat.
Sambil mengantri sayup2 aku mendengar isak tangis bayiku, dan saat kuliat ke arah istriku ternyata sepertinya dia memanggilku. Segera kuhampiri dengan panik, dan ternyata jahitan sunat anakku ada yang terlepas dibagian bawah sehingga mengeluarkan darah. Segera kubopong kembali kedalam ruang dokter, dan dokter dengan sigap kembali membenahi onderdil anakku dan menghentikan pendarahannya. 5 menit kemudian semua telah beres, dan tanpa kusadari saat proses kedua tadi anakku mengucapkan kata2 pertamanya "papa".
Selesai sudah proses khitanan anakku, suster membantu mengambilkan obat anakku agar kami bisa segera pulang, mengingat antrian pasien yang akan menebus obat amat panjang. Fattah tertidur dalam dekapanku, hatiku bangga...karena bayi kecilku begitu berani menghadapi salah satu proses dalam hidupnya yang hanya akan ia alami sekali seumur hidupnya.
Selamat anakku, sekarang engkau telah menjadi laki-laki, mudah-mudahan engkau selalu sehat, kuat dan cerdas, Amin !!!
Uco Isnaini
Bapakmu yang selalu menyayangimu
Jumat, 24 April 2009
Euforia Masa Lalu
Terkadang pikiran bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, tapi jiwaku dengan bijak berkata, senyummu dimasa lalu adalah sebuah bibit yang engkau tanam, dari bibit itu tumbuh 10 batang, dari sepuluh batang itu tumbuh seribu ranting, dari setiap ranting akan tumbuh jutaan daun kebahagian dan ribuan bunga dan ratusan buah terimakasih dari orang yang pernah engkau beri senyuman.
Euforia kecil itu mungkin engkau sangka hanya terjadi pada dirimu yang sedang kesemsem sendiri didepan layar bercahaya yang menemanimu itu. Tapi percayalah, kau tidak sendiri, jutaan partikel-partikel udara akan bergetar merenggang bertabrakan satu dengan yang lain bergerak dan berhamburan mencari celah rongga hati yang sedang redup, untuk mengabari pesta hati yang saat ini engkau rasakan.
Tuntunlah pikiranmu dengan jiwamu agar memahami hal ini, kendalikan dan andaikata keduanya sepaham, jutaan partikel akan bergerak lebih dahsyat lagi, menembus logika-logika dalam pikiranmu untuk tersenyum dan melakukan sesuatu yang terbaik hari ini agar seribu tawa akan hadir lagi dimasa depanmu kelak.
"Ya Allah, hanya Engkau yang mampu membolak balikkan hati hambamu"
Uco Isnaini
Rabu, 22 April 2009
Keindahan kecil didepan rumah
Selasa, 21 April 2009
Ulang Tahun Syifa Indriani
Senyumlah, sapalah orang-orang disekitarmu dengan "Assalamualaikum" karena itulah salam terbaik, dan orang-orang disekitarmu akan dengan senang hati membantumu nak!. Senyumlah dalam mengisi hari-harimu, dalam melangkah menuntut ilmu dalam menatap masa depan demi tercapainya cita-citamu.
Beranilah dalam melangkah untuk mejadi anak Indonesia yang pandai, dan berbudi pekerti yang baik, dan sertakanlah doa kepada Allah dalam setiap langkahmu.
Papa dan Mama selalu berdoa agar segala cita-citamu tercapai, dan akan mengusahakan yang terbaik buatmu nak!. Hiasi masa depanmu dengan kebahagaian karena usaha dan doa yang tak kenal lelah. Selamat ulang tahun sayang, jangan lupa rajin sholat dan bulan ramadhan depan kita belajar puasa ya!
Alhamdulillahirobilalamin.
Papa tersayang,
Uco Isnaini
Dekatkanlah Aku
Opick - Taubat
wahai tuhan jauh sudah
lelah kaki melangkah
aku hilang tanpa arah
rindu hati sinarmu
wahai tuhan aku lemah
hilang terumur noda
hapuskanlah terangilah
jiwa di hitam jalanku
ampunkanlah aku
terimalah taubatku
sesungguhnya engkau
sang maha pengampun dosa
Ya robbi, ijinkanlah
aku kembali padamu
meski mungkin takkan sempurna
aku sebagai hambamu
ampunkanlah aku
terimalah taubatku
sesungguhnya engkau
sang maha pengampun dosa
berilkanlah aku
kesempaatn waktu
aku ingin kembali
kembali...
dan meski aku tak layak
sujud padamu
dan sungguh tak layak
aku...
powered by lirik lagu indonesia
NB :
Tulisan ini didedikasikan buat teman-teman SMA yang telah menghiasi hari-hari dimasa laluku.
Salam bahagia untuk kalian semua,
Uco Isnaini